ASAL USUL AIR TERJUN SEDUDO NGANJUK
Bahkan ia sering mengganggu ketentraman
warga sekitarnya.Pernah suatu ketika Begawan melihat Barata bercakap –
cakap dengan seseorang.” Den tolong saya den. Berilah saya sesuatu, anak
dan istriku seharian belum makan. ” kata si fakir miskin.”Kalau belum
makan, pergi saja ke warung. Jadi orang jangan malas. Mana mungkin kamu
punya sesuatu kalau tidak mau bekerja. Lalu apa urusan nya dengan ku ?”
jawab Barata.” Tolong saya den berikan saya sedikit makanan untuk
keluarga saya den, kali ini saja.” Kata si miskin.” enak saja kamu minta
makanan padaku. Memang kamu siapa? Pergi sana. Dasar orang miskin
kerjaan nya Cuma minta – minta saja. ” Apakah tidak ada rasa kasihan
den..melihat saya dan keluarga saya Den?” pinta si fakir miskin itu
dengan belas kasihan. ” Aku tidak peduli ! Kamu mau kelaparan pun aku
tak peduli sama kamu.”Gertak Barata.Mendengar hal itu Begawan sangat
marah kepada Barata karena tindakan Barata sangat tidak terpuji dan
tidak seharus nya di lakukan. Oleh karena itu Begawan ingin menasehati
Barata. Pada suatu hari Begawan memanggil Barata di ajak duduk berdua.”
Barata pantaskah perbuatanmu kemarin sebagai orang yang hidup di dunia
ini memperlakukan sesama dengan semena mena?” Dia itu orang malas kalau
tidak diberi pelajaran mana mungkin ia berubah? Terjadilah perang mulut
diantara mereka.Mereka berbeda pandangan, maka tidak pernah lagi ada
kecocokan. Dipuncak kemarahanya, Begawan terpaksa harus mengusir adik
iparnya dari rumah. ” Kalau memang demikian maumu lebih baik kamu pergi
dari rumah ini atau aku yang pergi, kita tidak sejalan lagi.” kata
Begawan.” Baiklah aku akan pergi sekarang!” jawab Barata. Barata pergi
dan mengembara jauh meninggalakan Gunung Wilis. Dewi Sri sangat sedih
karena Begawan mengusir adiknya.Padahal Barata sudah tidak punya siapa –
siapa kecuali kakaknya Dewi Sri. Ia bingung harus berbuat apa. Lebih
berat adiknya atau suaminya, keduanya sangat dicintainya. “Kanda mengapa
kanda tega mengusir Barata dari sini? tanya Dewi Sri.
Karna dia sudah tidak pantas disini,
tidak bisa dijadikan contoh masyarakat,semua ilmu yang sudah aku ajarkan
di abaikan.” Kanda aku mohon jangan usir dia.. Aku mohon kanda.”Pinta
Dewi Sri kepada suaminya. ” Aku tak bisa istriku, dia sudah keterlaluan
dan tidak bisa dinasehati lagi. Biar ia dapat mengambil pelajaran dari
semua ini, kalau memang kamu berat dengan adikmu dan semua sifat
tercelanya itu, terserah kamu. Berat mana antara suami dan adik?” Dewi
Sri pun bingung untuk memilih. Dan akhir nya Dewi Sri memutus kan untuk
pergi mengembara mencari adik satu satunya itu.Tinggalah Begawan sendiri
di rumah. Begawan berusaha untuk mencegah kepergian istrinya tetapi
gagal ia sudah bertekat bulat untuk mencari adiknya. Begawan merenungi
semua kejadian ini. Dia tidak punya pilihan lain kecuali harus hidup
menyendiri sebagai seorang duda. Dia pun bergi untuk membersihkan diri
mohon petunjuk kepada Alloh dengan cara bertapa di bawah air terjun yang
sangat tinggi untuk selamanya. Orang – orang sekitar yang memerlukan
bagawan sering mengunjungi untuk minta nasehat atau petuahnya. Anehnya
selama bertapa begawan tidak pernah berubah ia selalu tampak muda
terutama di awal tahun baru Islam atau bulan Muharam atau bulan Suro.
Semenjak itulah banyak orang yang berdatangan untuk mensucikan diri dan
mencari berkah di sana. Mereka percaya barang siapa yang melakukan
ritual di bawah air terjun tersebut akan mendapat berkah dan awet muda
terutama di awal tahun baru hijriah atau bulan Suro. Dan air terjun
tersebut di kenal dengan nama SEDUDO yang artinya seorang dudo. Sampai
sekarang masyarakat masih percaya dengan mitos tersebut. Banyak
masyarakat yang datang ke air terjun sedudo untuk mandi mensucikan diri
agar mendapat berkah dan awet muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar